Senin 03 Dec 2012 12:00 WIB

Rebutan Tender Nuklir dengan Rusia, Ceko Minta Bantuan Amerika

Yellow cake, material mentah uranium sebelum diperkaya (secara isotop) untuk dijadikan bahan bakar nuklir.
Foto: MIT
Yellow cake, material mentah uranium sebelum diperkaya (secara isotop) untuk dijadikan bahan bakar nuklir.

REPUBLIKA.CO.ID, PRAHA -- Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, Hillary Clinton tiba di Republik Ceko, dalam kunjungan singkat, Senin (3/12) pagi waktu setempat.

Hillary berharap memenangkan persaingan dengan Rusia dan membantu mengamankan kontrak 10 miliar dolar AS pembangkit nuklir untuk perusahaan raksasa AS, Westinghouse.

Hillary yang tiba sebelum fajar disambut hujan salju yang mengguyur Kota Praha. Ini adalah kunjungan pertama Hillary ke negara Eropa Timur sebagai Menlu. Rencananya Hillary akan bertemu Perdana Menteri Petr Necas dan Menteri Luar Negeri Ceko, Karel Schwarzenberg.

"Republik Ceko, seperti banyak negara tetangganya secara signifikan tergantung pada pemasok tunggal dan kini beralih ke Amerika Serikat dalam kemitraan, untuk mengembangkan energi nuklir sipil yang akan menjadi cara diversifikasi bahwa pasokan energi," kata seorang pejabat senior Departemen Luar Negeri kepada wartawan yang mengikuti perjalanan Hillary.

Praha bermaksud memperluas pabriknya Temelin, di selatan ibu kota, dan dijadwalkan memulai perundingan dengan dua perusahaan lainnya dalam bulan ini. Westinghouse menghadapi persaingan ketat dari perusahaan Rusia Atom Story Export, setelah perusahaan Prancis, Areva dieliminasi proses tender.

Awal bulan ini Necas mengatakan Republik Ceko ingin meningkatkan listrik tenaga nuklir setidaknya 50 persen, dari bauran energi listrik sebesar sekitar 2.040 dari 30 persen saat ini. Peningkatan energi nuklir menyusul rencana mengurangi penggunaan batubara.

Pemerintah Ceko bertaruh pada tenaga nuklir karena pabrik-pabrik batubara era komunis diprediksi bakal tutup karena peraturan yang lebih ketat pada emisi gas rumah kaca.

"Rencana-rencana untuk pembangunan dua fasilitas baru di stasiun tenaga nuklir Temelin, telah di-upgrade dari empat fasilitas yang ada dan kini membangun stasiun kelima di Dukovany," tambahnya.

Sekitar 120 kilometer (75 mil) selatan dari Praha, tetapi hanya sekitar 60 kilometer dari perbatasan Austria, Temelin telah berulang kali dikritik oleh Wina berkaitan dengan masalah keamanan.

Seorang pemenang kontrak untuk membangun di Temelin akan diumumkan pada 2013. Unit-unit baru akan memasuki online pada 2025.

Meskipun perundingan akan diserahkan kepada perusahaan, namun pejabat Departemen Luar Negeri Ceko menyorot rekam jejak yang bagus dalam hal keselamatan.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement