REPUBLIKA.CO.ID, TEPI BARAT -- Presiden Palestina, Mahmoud Abbas pulang ke tanah airnya di Tepi Barat setelah berhasil memperjuangkan status Palestina di PBB sebagai negara pengamat non-anggota di PBB.
Arabnews melaporkan Kepulangannya pada Ahad (2/12) kemarin disambut sorak sorai warga Palestina.
“Ya, sekarang kita sudah punya negara,” sambut Abbas ketika mendapat sambutan di istana kepresidenannya. Abbas juga menyampaikan janjinya akan terus bekerja demi mencapai persatuan di Palestina. Terutama merukunkan ‘kakak beradik’ Fatah dan Hamas.
"Palestina telah mencapai prestasi yang bersejarah di PBB," ungkap Abbas ketika dikerubungi massa yang menyambutnya gembira. Status negara pengamat PBB non-anggota menyetarakan Palestina seperti Vatikan.
Dengan status itu akan memudahkan Palestina untuk masuk ke berbagai lembaga internasional. Termasuk berpotensi untuk ikut di Mahkamah Pidana Internasional.
"Dunia berkata dengan suara keras, ‘ya' untuk negara Palestina! Ya untuk kebebasan Palestina! Ya untuk kemerdekaan Palestina! Tidak ada agresi, tidak untuk pemukiman Yahudi, " kisah Abbas kepada warganya.
Abbas melebarkan senyumnya ketika turun dari mobil dan disambut penjaga kepresidenan sesampai di istana kepesidennya di Ramalah. Istana kepresidenan yang dikenal dengan Muqataa itu penuh dikunjungi warga Palestina yang menyambut kedatangan pemimpin mereka.
Abbas yang berjalan di karpet merah terus melambaikan tangan dan menyalami beberapa pejabat pemerintah yang telah menunggunya.