REPUBLIKA.CO.ID, MANILA---Topan Bopha menghantam wilayah Filipina selatan pada Selasa dini hari. Bencana ini membuat lebih dari 40 ribu orang mengungsi dan tinggal di kamp-kamp penampungan demi menghindari serangan badai terkuat yang melanda negara itu tahun ini.
Badan cuaca negara, seperti dilaporkan AFP, Selasa (4/12), menyatakan Bopha menimbulkan tanah lonsor di pinggir pantai timur Pulau Mindanao pada fajar, dan menerjang pulau berpenghuni 10 juta orang, menderu dengan kecepatan 210 kilometer per jam dan membawa serta hujan lebat.
Belum ada laporan mengenai korban jiwa atau kerusakan. Mindanao merupakan area terkunci dengan penduduk di kawasan pinggir pantai dan area yang terpapar banjir tahunan. Penduduk kini telah mengungsi ke kamp perlindungan ketika banjir melanda beberapa area.
Penerbangan dan pelayaran ditunda, sekitar 80 penerbangan batal berangkat dan ribuan penumpang feri menunggu tanpa kejelasan jadwal di pelabuhan. Penjaga pantai memerintahkan kapal-kapal tetap tinggal di pelabuhan, demikian keterangan dari kantor pertahanan.