REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Badan luar angkasa Amerika Serikat, NASA, terus melakukan penelitian di Planet Mars. Pesawat luar angkasa NASA, Curiositu Rover, menemukan beberapa zat organik di Planet Merah tersebut.
Penemuan itu semakin menguatkan jika ada kehidupan di Mars, sehingga Mars dinilai bisa menjadi planet alternatif tempat tinggal manusia bumi di masa depan.
NASA mengumumkan hasil analisis laboratorium kimia, Senin (3/12) kemarin. Mereka mengambil sampel tanah dari permukaan Mars. Sampel tersebut mengisyaratkan kandungan air dan campuran zat kimia di Mars.
Namun, ilmuwan NASA belum memastikan apakah ada kehidupan di Mars. Sebab, kehidupan membutuhkan ikatan molekul karbon yang kompleks.
Penemuan tersebut memverifikasi hasil dari pesawat ruang angkasa NASA sebelumnya, the Phoenix Lander. Pada 2008, pesawat itu menemukan air, sulfur, dan garam yang sangat reaktif dengan sebutan perchlorate.
Salah satu ilmuwan NASA, Paul Mahaffy tidak terkejut dengan temuan tersebut. Seperti disadur dari PressTV, Mahaffy mengatakan sampel dari tanah Mars itu telah terkena imbas lingkungan Mars dan radiasi yang merusak karbon.
NASA mengatakan robot senilai 2,5 juta dolar AS akan segera mengeksplorasi gunung di Mars. Misi robot itu untuk menemukan karbon dengan ikatan yang kompleks di Mars. Gambar dari luar angkasa memperlihatkan gunung tersebut setinggi tiga mil dan memiliki sejumlah lapisan di dasarnya.
Peneliti Senior di Universitas Arizona menjelaskan lapisan paling dasar Mars memiliki kandungan paling tua dan berpotensi menjadi sampel karbon. Namun, sampel-sample tersebut baru bisa didatangkan pada awal tahun depan.