Selasa 04 Dec 2012 21:30 WIB

Dua Orang Tewas Akibat Topan Bopha di Filipina

Warga pinggir pantai Mindanao dalam kamp perlindungan, menghindari serangan Badai Bopha.
Foto: REUTERS
Warga pinggir pantai Mindanao dalam kamp perlindungan, menghindari serangan Badai Bopha.

REPUBLIKA.CO.ID, MANILA -- Dua orang tewas dan lebih dari 50.000 lagi mengungsi setelah topan Bophat (nama lokal: Pablo) menghantam Provinsi Davao Timur, Filipina selatan, pada Selasa (4/12).

Direktur Eksekutif Dewan Pengurangan Risiko Bencana Nasional dan Manajemen Benito Ramos mengatakan bahwa korban tewas pertama adalah Erlinda Balante (60 tahun), yang meninggal karena pohon kelapa tumbang menimpa dan menghancurkan rumahnya.

Korban tewas kedua adalah Roger Gumunit (30 tahun), yang sedang mengendarai sepeda motor ketika tertimpa pohon kelapa tumbang.

Pada Selasa siang, Ramos mengatakan topan Bophat mengakibatkan 57.501 orang mengungsi dari Visayas Timur, Mindanao Utara, Wilayah Davao dan wilayah Caraga. Lebih dari 90 persen dari mereka sekarang tinggal di pusat-pusat evakuasi.

Ramos menambahkan sekitar 3.268 penumpang telah terdampar di berbagai pelabuhan karena ditangguhkannya perjalanan laut.

Ia mengatakan, pemadaman listrik terjadi di wilayah kota Tandag, Bislig, Hinatuan, dan kota Barobo Lingig di Surigao del Sur, Kota Carmen di Agusan del Norte, dan kota Pilar di Surigao del Norte. Beberapa jalan juga tidak bisa dilewati karena hujan lebat.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement