REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Palestina ikut merumuskan deklarasi dalam Konferensi Tingkat Menteri (KTM) ke-4. Dalam pertemuan kali ini, OKI membahas permasalahan gender dan hendak merumuskan hak-hak asasi bagi perempuan.
"Baru 14 negara yang menyampaikan pengalaman mereka, termasuk Palestina. Beberapa negara seperti UAE, Kuwait menyampaikan kemajuan mereka. UAE kan negara yang paling tinggi pengaruh gendernya. Intinya semua berharap kerjasama ini betul-betul dilaksanakan," ujar Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Meneg PP&PA), Linda Amalia Sari Gumelar, Selasa (4/12) malam.
Linda berharap dalam pertemuan dua hari mendatang, para menteri pemberdayaan perempuan dari 57 anggota OKI akan menghasilkan deklarasi yang akan menjadi kunci penyusunan kebijakan masing-masing negara anggota.
Sekretaris Jenderal OKI, Ekmeleddin Ihsanoglu pun memberikan beberapa isu yang harus menjadi perhatian OKI dalam mendukung peran wanita. Ihsanoglu mengatakan, peran wanita harus ditingkatkan di negara-negara Islam. Hak asasi untuk wanita juga harus diberikan setiap negara.
"Perempuan harus dilindungi lembaga hak asasi manusia. Banyak peraturan di beberapa negara dunia masih mengekang perempuan," ujarnya.