REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kaum wanita di Palestina tak luput dalam daftar korban perang. Pemerintah Indoonesia pun ingin mereka dikirim ke tanah air untuk menjalani pendidikan maupun diberdayakan secara ekonomi.
“Dengan Palestina sudah ada program. Upaya tersebut akan terus berlangsung dengan pengiriman warga perempuan Palestina ke Indonesia,”terang Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Meneg PP&PA), Linda Amalia Sari Gumelar, Selasa (4/12) malam.
Pemerintah Indonesia, diakuinya telah memiliki program untuk para perempuan Palestinamelalui hubungan government to government. Selama acara Konferensi Tingkat Menteri Organisasi Kerjasama Islam (OKI), di Ritz Carlton Jakarta pun, sudah dua kali Linda mengutarakan maksudnya pada delegasi Palestina. Program tersebut menurutnya, berupa pelatihan dengan mendidik para wanita Palestina ke Indonesia.
Menteri Urusan Wanita Palestina, Rabhihah Hamdan mengucapkan terima kasih atas bantuan Indonesia. Menurutnya, Palestina harus meghadapi beberapa hal untuk memamukan negeri khususnya pemberdayaan perempuan. "Terutama wanita sipil yang rentan konflik," ujarnya.