REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Organisasi Pendidikan, Sains, dan Kebudayaan PBB (UNESCO) telah menambahkan anasir budaya tak berwujud dari empat negara ke dalam Daftar Warisan Budaya tak Berwujud yang Perlu Pemeliharaan Mendesak.
Anasir yang baru didaftarkan itu meliputi keterampilan pembuatan barang tembikar di Bostwana, tas tenun atau ikat oleh rakyat Papua di Indonesia, pembuatan karpet di Kyrgyzstan, dan musik terompet labu serta tarian Kerajaan Busoga di Uganda.
Satu komite antar-pemerintah yang memasukkan keempat unsur tersebut ke dalam daftar Warisan Budaya pada Selasa (4/12) menyatakan pengetahuan, praktek dan ketrampilan kerajinan dan seni tradisional terancam punah, terutama kaena sisa jumlah orang yang ahli sudah tua dan makin berkurang-makin berkurang.
Menurut laporan Xinhua, Rabu (5/12), sejauh ini, 25 unsur di 15 negara sudah dipasukkan ke dalam daftar Warisan Budaya Tak Berwujud yang Perlu Perlindungan Mendesak. Pendaftaran anasir tersebut ke dalam daftar membantu menggerakkan bantuan dan kerja sama internasional untuk menjaga semua itu tetap hidup.