REPUBLIKA.CO.ID, RIO DE JANERIO --- Otoritas Brazil membentuk satuan gabungan pemberantasan obat bius dan tradisi suap di negara tersebut.
Sedikitnya 59 oknum polisi, juga pejabat berhasil ditangkap dalam ''Operasi Pemurnian.'' Dugaan suap menyuap, kejahatan lain kuat dituduhkan kepada para oknum kali ini.
Pemerintah mengatakan, pembentukan satuan gabungan adalah upaya luar biasa negara untuk memerangi prilaku koruptif para pejabat dan kepolisian. Tim tediri dari satuan Kesekretariatan Negara, Korp kejaksaan, dan Kepolisian.
''Kami tidak lagi bisa menerima penghinaan perbuatan menyimpang yang dilakukan oleh oknum-oknum,'' Komandan Operasi dari satuan Polisi, Kolonel Erir Ribeiro mengatakan demikian, seperti dilansir kanal berita Aljazirah, Selasa (4/12).
Operasi sekaligus untuk membersihkan kawasan kumuh menjelang perayaan Piala Dunia 2014 dan Olimpiade 2016 mendatang. Dikatakan terdapat korelasi peredaran obat bius dengan tradisi kerjasama dengan pihak aparat di negara tersebut.
Operasi dipusatkan di salah satu kota dengan tingkat pengguna obat bius tertinggi di Brazil, yakni Duque de Caxias. Kota pesisir itu, pelaku kejahatan hitam menunggangi jabatan oknum untuk mengamankan perdagangan obat bius. Kepolisian menjadi tembok pengawas keamanan maraknya peredaran obat bius.
''Ini seperti memotong daging kami sendiri. Kami akan merevitalisasi lembaga kami, dan memperoleh kembali lejitimasi,'' Ribeiro melanjutkan.
Tim gabungan juga memborgol tidak kurang dari 11 tersangka pengedar obat-obatan terlarang. Stasiun berita CNN mengatakan penyelidikan mengungkapkan transaksi obat bius melibatkan banyak anggota kepolisian.
Seorang anggota berwenang mengatakan kepada stasiun, setidaknya 1.200 dollar Amerika Serikat (AS) disetorkan oleh bandar obat bius saban gelaran operasi.Setidaknya terdapat beberapa kartel obat bius yang menjalin hubungan dengan aparatur kepolisian.
Fox News mengatakan diantaranya adalah Vermelho Comando. Mereka yang ditangkap kebanyakan memiliki hubungan dekat dengan geng obat bius terbesar di kota terbesar kedua di Brazil tersebut.Dalam beberapatahun terakhir Pemerintah Brazil mulai sistematis melakukan penyisiran kartel-kartel obat bius di kota-kota besar negara tersbebut.
The Wall Street mengatakan orientasi jangka panjang menjadi tujuan utama negara sepak bola ini.Brazil yang akan menjadi tuan rumah dua parade akbar di dunia mengaku khawatir tingginya angka peredaran obat bius, akan menyurutkan langkah pengunjung ke negara itu.
Upaya pembersihan tersebut juga telah dilakukan sejak Oktober lalu.Akan tetapi bocornya informasi membuat operasi tersebut gagal, dan mengalami disorientasi.
Walau begitu polisi berhasil menyita puluhan senjata otomatis, dan granat yang diduga menjadi barak bukti perbuatan kejahatan. Puluhan orang berhasil digiring ke sel tahanan saat itu.