REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM -- Meski dikecam banyak pihak, Israel terus membangun permukiman. Di Yerusalem, pejabat tinggi Uni Eropa mengatakan, tidak melihat tanda-tanda bahwa Israel mengindahkan seruan untuk menghentikan rencana membangun tiga ribu rumah baru di daerah bermasalah di Tepi Barat di dekat Yerusalem.
Karenanya, para pemimpin Palestina di Tepi Barat akan meminta Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk mengutuk program pembangunan permukiman oleh Israel.
Inggris mengatakan, Uni Eropa tampaknya tidak akan mengenakan sanksi perdagangan kepada Israel. Meski pun para diplomat diperkirakan akan membicarakan langkah-langkah lebih jauh dalam pertemuan mereka Senin mendatang.
Mesir dan Australia mengikuti langkah negara lainnya yang memanggil duta besar Israel untuk menyatakan protes resmi mereka terhadap rencana pembangunan rumah-rumah baru di E1.
“Kita tidak melihat ada tanda bahwa pesan (dunia internasional, red) ini didengar,” ujar Duta Besar Uni Eropa untuk Israel, Andrew Standley.