Rabu 05 Dec 2012 20:04 WIB

Rebutan Pulau, Iran-Uni Emirat Memanas

Bendera Iran/ilustrasi
Foto: politico.ie
Bendera Iran/ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, Perebutan tiga pulau yang terletak di kawasan negara teluk antara Iran dan Uni Emirat semakin memanas.

Ketiga pulau yang masing-masing adalah pulau Abu Musa, Greater Tunb, dan Lesser Tunb, tersebut jadi perebutan karena letaknya di Selat Hormuz sangat strategis, yaitu berada di ‘pintu masuk’ ke negara-negara Teluk.

Untuk kedua kalinya, Iran kembali meolak tawaran Uni Emirat untuk berdiskusi mengklarifikasi masalah kepemilikan ketiga pulau itu. Pernyataan Iran, Selasa (4/12) menyatakan tetap bersikukuh bahwa ketiga pulau itu tetap masuk ke wilayah Iran.

"Klaim (Uni Emirat) yang berulang-ulang tersebut tak berdasar dan tidak akan berpengaruh pada realitas yang ada. Tiga pulau Iran tersebut telah dan akan tetap menjadi bagian wilayah integral dari Republik Islam Iran." Ungkap juru bicara Kementrian Luar negeri Iran, Ramin Mehmanparast.

Ahad (2/12) lalu, Presiden/ Emir Uni Emirat, Sheikh Khalifa bin Zayed al-Nahayan telah meminta Iran untuk mendialogkan pulau yang menjadi sengketa tersebut.

Teheran telah mengklaim ketiga pulau tersebut sejak tahun 1971. Ketika itu era kolonial Inggris menarik diri dari Teluk. Iran memanfaatkan situasi tersebut dengan memelihara pulau-pulau yang ditinggalkan Inggris, termasuk tiga pulau yang di sngketakaan.

Setelah itu, Uni Emirat mengklaim kepemilikan tiga pulau yang berada di Selat Hormuz atas perjanjian yang ditandatangani dengan Inggris. Klaim yang disampaikan Uni Emirat mendapat sambutan dan dukungan dari negara-negara Arab di Teluk, serta dari sekutunya Amerika Serikat.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement