REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Dana Anak PBB (UNCEF), Rabu (5/12), mengutuk serangan mortir mematikan terhadap satu sekolah di luar Ibu Kota Suriah, Damaskus, Rabu.
Unicef mengecam tindakan pemboman sekolah itu sama sekali tidak bisa diterima.
"UNICEF mengutuk pemboman kemarin (Selasa, 4/12) terhadap satu sekolah di dekat Damaskus sehingga menewaskan sejumlah murid dan seorang guru," kata Martin Nesirky, Juru Bicara Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon, dalam taklimat harian di Markas PBB, New York.
"UNICEF menyatakan tindakan tersebut tak bisa diterima. Sekolah harus tetap menjadi zona damai," katanya seperti dilaporkan Xinhua yang dipantau Antara di Jakarta, Kamis pagi.
Sedikitnya 29 murid meninggal bersama seorang guru mereka pada Selasa. Mereka tewas ketika satu bom mortir jatuh di sekolah mereka di Kamp al-Wafidin di pinggiran Ibu Kota Damaskus.
Kantor berita resmi Suriah, SANA, menyatakan mortir tersebut ditembakkan oleh pelaku teror. Tapi, SANA tak memberi perincian lebih lanjut.