REPUBLIKA.CO.ID, BAGHDAD -- Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa Ban Ki-moon tiba di Baghdad pada Kamis untuk bertemu dengan para pemimpin Irak. Ia sebelumnya mengunjungi Kuwait guna memperbaiki hubungan kerja sama di antara kedua negara tersebut.

Saluran Iraqiya TV melaporkan sesampainya di Baghdad, Sekjen PBB itu langsung bertemu dengan Menteri Luar Negeri Irak Hoshyar Zebari.

Ada berbagai isu yang beredar di antara Irak dan Kuwait sejak penjajahan yang dilakukan Irak pada 1990 terhadap negara yang terletak di sebelah selatan tersebut.

"Saya berkomitmen untuk melakukan normalisasi dan memastikan Irak memenuhi seluruh kewajiban internasionalnya, seperti yang telah dimandatkan oleh Dewan Keamanan PBB," kata Ban di Kuwait, Rabu (5/12) kemarin.

"Besok, saya akan mengunjungi Irak dan menyampaikan pesan serupa, yaitu kini saatnya mengawal kerjasama baru diantara kedua negara tersebut," ujar Ban.

Kunjungan tersebut dilakukan tepat pada saat hubungan pemerintah federal Irak dan wilayah otonomi Kurdistan menegang, dan bantuan militer telah dikirim ke wilayah sengketa yang terletak di sebelah utara negara itu.

Berdasarkan keterangan Kurdistan, pembicaraan antara pemerintah federal dan pejabat keamanan Kurdistan bertujuan untuk meredakan ketegangan yang terjadi pada pekan lalu setelah Baghdad menolak komando militer federal yang baru atas wilayah sengketa tersebut.

Wilayah sengketa yang terletak di sebelah utara Irak itu merupakan ancaman terbesar terhadap stabilitas jangka panjang, diplomat dan para pejabat di negara tersebut.

Ikuti Whatsapp Channel Republika