Kamis 06 Dec 2012 20:23 WIB

Militer Mesir Minta Pengunjuk Rasa Tinggalkan Kawasan Istana

Para pendukung presiden Mursi berdiri dekat kendaraan lapis baja yang hanya dikerahkan di luar istana presiden Mesir di Kairo,Kamis (6/12). (Reuters/Asmaa Waguih)
Para pendukung presiden Mursi berdiri dekat kendaraan lapis baja yang hanya dikerahkan di luar istana presiden Mesir di Kairo,Kamis (6/12). (Reuters/Asmaa Waguih)

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Pengawal Republik Mesir, yang digelar di sekitar istana presiden pada Kamis, menyatakan demonstran harus mengosongkan daerah tersebut paling lambat pukul 15.00 waktu setempat (21.00 WIB), kata istana presiden Mesir di dalam satu pernyataan.

Penentang Presiden Mohamed Moursi dan pendukungnya dari kubu Islam, Rabu malam (5/12) dan Kamis pagi, bentrok selama demonstrasi oleh kubu yang bersaing yang dipicu oleh keputusan Moursi pada November untuk memperluas kekuasaannya.

Seorang saksi mata Reuters, Kamis malam, mengatakan beberapa ratus pendukung Moursi yang telah berkemah pada Rabu malam di sekitar perimeter istana telah mulai pergi sebelum tenggat.

Di dalam pernyataannya, Pengawal Republik mengatakan setelah "peristiwa yang tak menguntungkan" di sekitar istana, kesatuan itu "melarang pertemuan setiap demonstran di sekitar daerah milik presiden republik".

Beberapa tank dan kendaraan lapis baja telah ditempatkan di sekitar istana pada Kamis pagi dan barikade kawat berduri juga dipasang di seberang jalan utama menuju istana guna memisahkan kedua pihak. Penghalang lain juga telah dipasang.

Militer memainkan peran besar dalam menurunkan presiden Hosni Mubarak selama protes rakyat tahun lalu, menangani masa peralihan, tapi telah menjauh dari krisis paling akhir.

Para penentang Moursi di tempat kejadian sebelumnya telah mengatakan pemrotes lain akan tiba pada sore hari.

Sempat terjadi saling lempar batu menjelang siang Kamis tapi lokasi tersebut telah tenang selama beberapa jam.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement