Kamis 06 Dec 2012 21:43 WIB

Sekjen Ikhwanul Muslimin Sayangkan Demonstrasi Berbuntut Rusuh

Rep: hannan putra/ Red: Ajeng Ritzki Pitakasari
Warga Mesir memprotes Presiden Mursi yang mengeluarkan dekrit untuk memperluas kekuasaan hingga membuat ia tak terjangkau judicial review.
Foto: AP
Warga Mesir memprotes Presiden Mursi yang mengeluarkan dekrit untuk memperluas kekuasaan hingga membuat ia tak terjangkau judicial review.

REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO--Sekretaris Jendral Ikhwanul Muslimin Mesir, Dr Mahmoud Hussein menyayangkan aksi kekerasan yang berlangsung didepan istana kepresidenan Mesir sebagai aksi protes Dekrit Presiden Muhammad Mursi.

Menurut Hussein menjaga hak para demonstran untuk tidak diintimidasi dan diperlakukan dengan baik adalah kewajiban pemerintah. Para demonstran pun, ujarnya, harus menjaga komitmen mereka agar melangsungkan demonstrasi dengan damai.

"Penggunaan kekerasan tidak ada hubungannya dengan etika revolusioner sejati," ungkap Hussein dalam situs resmi Ikhwanul Muslimin, ikhwanweb.com.

Ia mengkritik para demonstran yang tidak menghargai norma dan aturan. Mereka yang melemparkan hinaan serta caci maki dalam berdemonstrasi dinilai Hussein telah keluar dari arti berunjuk rasa yang hakiki.

Tak hanya itu Hussein juga menuding media setempat menyelipkan fakta dan menyiarkan kebohongan. Ia menuduh berbagai media massa telah membalikkan fakta dengan menunjukkan Ikhwan membuat kerusuhan di luar Mahkamah Agung Konstitusi.

Hussein juga sependapat dengan Kementerian Dalam Negeri yang juga menuduh media setempat telah mempublikasi kebohongan dengan mengatakan anggota Ikhwanul Muslimin menyerang staf Pengadilan Mesir.

"Markas Ikhwanul Muslimin di berbagai provinsi sering diserang, tapi kami tidak pernah membalas menyerang kepada siapa pun.” Ungkap Hussein.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement