REPUBLIKA.CO.ID, HEBRON -- Sedikitnya 20 warga Palestina mengalami luka-luka, setelah militer Israel dengan serampangan menembaki kawanan pemuda dan polisi Palestina di Kota Hebron, Kamis (6/12) sore waktu setempat.
Peperangan sempat terjadi antara polisi Palestina dan militer Israel. Seorang saksi mengatakan, aksi tembak menembak diawali kegaduhan antara militer Israel dan satuan polisi Palestina di Bab al-Zawiye, Kota Hebron. Militer Israel mencoba menahan salah satu anggota polisi Palestina. Beberapa rekan sesama polisi dan gerombolan pemuda menolak penangkapan tersebut.
Merasa kalah jumlah, barisan militer mundur. Times of Israel mengatakan pasukan militer tunggang langgang sambil melemparkan granat dan gas air mata saat hendak lari ke wilayah Israel.
Gerombolan Prajurit Yahudi itu lantas kembali dengan pasukan yang lebih banyak. Mereka menembaki kawanan pemuda dan polisi di kawasan dengan kode H1 (versi Israel) tersebut.
Polisi melawan tembakan, gerombolan pemuda membantu dengan menjadikan batu-batu sebagai amunisi.
Seorang juru bicara militer Israel kepada Ma'an News Agency membenarkan peristiwa kali ini, namun dia tidak merinci lebih lanjut.
"Ada bentrokan. 250 (warga) Palestina melempar tentara dengan batu," Kata juru bicara yang tidak disebutkan namanya, Kamis (6/12).
Direktur Bulan Sabit Merah, Nasser Qabaja mengatakan, tiga ambulans mondar-mandir untuk mengangkut korban bentrokan di selatan Tepi Barat kali ini. Ia menerangkan, seorang pemuda Palestina dengan luka parah dibagian kepala dilarikan ke rumah sakit di pusat kota. Sedangkan sisanya mengalami luka-luka.