Jumat 07 Dec 2012 15:05 WIB

Hati-hati, Data di Internet Bisa Diintip lho

Rep: Nur Aini/ Red: Dewi Mardiani
Internet
Foto: alarabiya
Internet

REPUBLIKA.CO.ID, DUBAI -- Hati-hati menyimpan data di internet. Perusahaan telekomunikasi di seluruh penjuru dunia akan diberikan kebebasan menggali data dari internet lebih mudah. Hal ini setelah otoritas baru di PBB  akan meregulasi seluruh web.

Pada sebuah konferensi di Dubai pekan ini yang dilaporkan PressTV, Jumat (7/12), anggota unit telekomunikasi internasional PBB, International telecommunications Union (ITU) sepakat untuk mengimplementasikan standar internat yang memungkinkan pengambilan data di seluruh dunia.

Anggota ITU memutuskan untuk mengadopsi standar Y.2770 untuk inspeksi yang mendalam. Mereka mengajukan proposal yang mirip dengan langkah Cina yang akan membuka akses bagi semua perusahaan telekomunikasi di dunia untuk menggali data melalui web.

Konferensi itu pun memicu keberatan dari Washington dan aktivis yang menganut kebebasan di internet. Mereka khawatir aturan baru tersebut mengakhiri sistem kebebasan di internet.

House of Representative AS menggelar jajak pendapat untuk menantang setiap upaya yang memberi otoritas kepada PBB untuk mengatur internet. Hasilnya, semua anggota, 397 orang menentang upaya tersebut. Delegasi senat juga dapat ke Dubai untuk merevisi perjanjian telekomunikasi global yang menerapkan kontrol baru pada internet tersebut.

Anggota Representative, Greg Walden, mengatakan  konferensi tersebut berlawanan dengan komitmen AS terkait kebebasan internet. Dia menilai Washington seharusnya tidak berpangku tangan melihat negara-negara seperti Rusia dan Cina yang mengontrol internet. Namun, Kepala ITU, Hamadoun Toure mangatakan konferensi tersebut tidak akan menyentuh soal kebebasan berekspresi.

Sementara itu, Google memperingatkan jika proposal yang dibuat dalam konferensi tersebut akan berakibat seriys di internet, termasuk sensor atas konten. Google juga menyatakan proposal tersebut dikhawatirkan akan membuat perusahaan Web membayar sejumlah nilai besar untuk memberikan layanan secara global.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement