REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO -- Gempa berkekuatan 7,4 Skala Richter (SR) berpusat di lepas pantai timur laut Jepang mengguncang bangunan di Tokyo pada hari Jumat dan peringatan tsunami dikeluarkan.
Tokyo sempat berguncang selama beberapa menit. Salah satu kota dilaporkan dilanda tsunami kecil dan setidaknya dua orang terluka.
Badan Meteorologi Jepang mengatakan, awalnya gempa itu berkekuatan 7,3 SR dan menghantam Samudera Pasifik di lepas pantai Prefektur Miyagi di pukul 17.18 waktu setempat.
Pusat gempa berada 10 kilometer (6,2 mil) di bawah dasar laut dan 240 kilometer (150 mil) di lepas pantai. Kemudian kuat gempa direvisi menjadi 7,4 SR.
Setelah gempa, pihak berwenang mengeluarkan peringatan potensi tsunami dapat setinggi dua meter. Sebuah kota di Miyagi, Ishinomaki melaporkan bahwa tsunami setinggi satu meter menghantam pukul 06.02 waktu setempat.
Prefektur polisi Miyagi mengatakan, tidak ada laporan segera kerusakan dari gempa atau tsunami, meskipun lalu lintas sedang berhenti di beberapa tempat untuk memeriksa jalan.
Sirene berbunyi sepanjang pantai supaya orang berlari untuk tempat yang lebih tinggi. Tetapi Pusat Peringatan Tsunami Pasifik mengatakan tidak ada risiko tsunami meluas.
Televisi publik NHK melaporkan, seorang wanita berusia 75 tahun jatuh dan terluka saat melarikan diri dari tsunami. Seorang anak dilaporkan terluka di kota Miyagi Sendai. Polisi Miyagi mengatakan, mereka tidak bisa mengkonfirmasi laporan tersebut.
Lebih dari satu jam setelah gempa terjadi, seorang pejabat dari Badan Meteorologi berbicara di televisi nasional dan terus memperingatkan orang-orang untuk menjauh dari pantai.
"Silakan mengambil semua tindakan pencegahan. Silahkan tinggal di tanah yang lebih tinggi," katanya.
Peringatan tsunami diperpanjang dari ujung pulau utama Honshu hampir menuju ke Tokyo, meskipun peringatan untuk daerah yang paling mungkin terkena tsunami hanya pantai Miyagi.