Jumat 07 Dec 2012 18:20 WIB

Serangan ke Ikhwanul Muslimin Dinilai Sebuah Konspirasi

Rep: Hannan Putra/ Red: Dewi Mardiani
  Seorang pendukung Ikhwanul Muslimin, yang terluka dalam bentrokan pada Rabu (5/12), berjalan di luar istana presiden Mesir di Kairo,Kamis (6/12). (Reuters/Asmaa Waguih)
Seorang pendukung Ikhwanul Muslimin, yang terluka dalam bentrokan pada Rabu (5/12), berjalan di luar istana presiden Mesir di Kairo,Kamis (6/12). (Reuters/Asmaa Waguih)

REPUBLIKA.CO.ID, Mantan kandidat calon presiden Mesir, Dr Abdullah Ashal, mencela serangan sekelompok massa ke markas besar Ikhwanul Muslimin di Kairo, Kamis, (6/12). Menurutnya serangan tersebut murni sebagai tindak kriminal dan sepatutnya diproses secara hukum.

Ashal yang pernah menjabat sebagai Menteri Luar Negeri di era Mubarak itu berpendapat penyerangan massa kepada Ikhwanul Muslimin adalah sebuah konspirasi yang sengaja direkayasa untuk kepentingan politik pihak tertentu. Pidato Mursi pada Kamis (6/12) sengaja dikambinghitamkan untuk menyerang markas Ikhwanul Muslimin.

Ashal yang dahulu pesaing Mursi untuk memperebutkan kursi presiden, malah menjadi prihatin dengan apa yang dialami Mursi. Ashal juga menyampaikan keprihatinannya terhadap situasi yang terjadi di Mesir.

Pernyataan Ashal tersebut disiarkan chanel 25 yang terhubung melalui saluran telepon, Jumat (7/12) pagi waktu setempat. Seperti dikutip website resmi Ikhwanul Muslimin, ikhwanonline.com

Lebih lanjut, Ashal menduga konspirasi tersebut sengaja diciptakan untuk mengembangkan opini ke tengah-tengah rakyat Mesir bahwa pemerintah Mursi telah membawa petaka kepada mereka. Ia menilai langkah dialog yang ditawarkan Mursi untuk berunding bersama Oposisi adalah solusi bagi konflik berdarah yang terjadi.

Ashaal menjelaskan solusi krisis yang dilanda Mesir saat ini sangat sederhana. Menurutnya, Mursi harus menyatakan kepada rakyat Mesir secara tegas dan jelas tentang visi dan langkah yang diambilnya itu. Hal itu agar rakyat Mesir tidak salah paham, dan kesalahpahaman tersebut dimanfaatkan beberapa pihak yang punya kepentingan untuk menyelewengkan dan akhirnya menghujat dirinya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement