REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG--Penyelesaian konflik antara Cina dan sejumlah anggota Perhimpunan Bangsa-bangsa Asia Tenggara sebaiknya dilakukan oleh ASEAN sendiri tanpa perlu melibatkan Amerika Serikat. Pendapat itu disampaikan anggota DPR RI, Eva Kusuma Sundari.
"Melibatkan Amerika hanya akan menambah intensitas konflik sehingga sebaiknya ASEAN memegang prinsip bahwa penyelesaian harus oleh ASEAN sendiri," katanya menjawab pertanyaan dari Semarang, Sabtu (8/12) pagi.
Menjawab seputar gambar peta di paspor-Cina baru yang mencakup hampir seluruh wilayah sengketa di Laut Cina Selatan, Eva menilai negara itu melanggar perjanjian dengan anggota-anggota ASEAN untuk saling menahan diri terhadap beberapa pulau yang sedang dalam sengketa.
Meski demikian, kata Eva, ternyata Cina juga melakukannya terhadap negara-negara di luar ASEAN, seperti Taiwan, India, dan Jepang. Bahkan, tidak sebatas memprovokasi melalui gambar peta di paspor, tetapi juga bersiap membawa kapalnya ke pulau-pulau yang disengketakan dengan Jepang.
"Tampaknya Cina ingin menantang Amerika beradu pengaruh di Asia Pasifik dan faktanya Cina begitu percaya diri. Akan tetapi, ada baiknya kita tidak terpancing karena akan memperburuk situasi," kata Ketua Kaukus Myanmar Parlemen ASEAN atau ASEAN Inter-Parliamentary Myanmar Caucus (AIPMC) itu.
"Akan tetapi, sebaiknya ASEAN membereskan terlebih dahulu konflik-konflik antarnegara Asia Tenggara, misalnya antara RI dan Malaysia, untuk memulai perundingan sehingga bisa tercapai 'win-win solution'," katanya.