Sabtu 08 Dec 2012 22:05 WIB

Restoran Padang Pertama Hadir di Beijing

Masakan Padang
Masakan Padang

REPUBLIKA.CO.ID,BEIJING--Restoran padang pertama telah hadir di Beijing, sebagai bagian dari upaya untuk lebih memperkenalkan kuliner Indonesia di Cina.

Yusuf Mah, pendiri restoran yang bernama "Padang" itu, pada peresmian restoran di Beijing, Sabtu, mengatakan restoran yang dibangunnya dinamakan "Padang" karena obsesinya terhadap masakan Padang.

"Masakan Padang sudah sangat terkenal di Indonesia dan beberapa negara seperti Singapura, Malaysia, Brunei Darussalam. Dan karena saya terobsesi akan masakan dan kuliner Padang, maka saya dirikan restoran padang dengan nama 'Padang'," katanya.

Yusuf Mah yang juga memiliki usaha biro perjalanan muslim Cina itu berharap masakan dan kuliner dapat diterima dan populer di Beijing, khususnya dan Cina umumnya.

Restoran "Padang" terletak di salah satu jantung kota Beijing, dekat dengan kawasan kantor perwakilan negara-negara sahabat "Sanlitun".

"Rumah makan seluas 1.200 meter persegi itu, memiliki lima ruang VIP yang dinamai dengan nama lima kota besar di Sumatera Barat yaitu Bukit Tinggi, Pariaman, PayaKumbuh, Solok dan Padang Panjang," kata Yusuf Mah.

Rumah makan yang memiliki kapasitas 250 orang itu menyajikan 80 persen masakan khas Indonesia utamanya Minang seperti rendang, sate padang, soto padang, gulai dan "balado".

Untuk dapat menyajikan aneka masakan sesuai cita rasa aslinya, maka Yusuf mah secara khusus mendatangkan empat juru masak dari Indonesia. Nuansa Sumatera Barat, khususnya Padang, juga ditampilkan di beberapa dekorasi restoran, dengan mendatangkan material dari Bukit Tinggi, selain material lain yang didatangkan dari Jogjakarta dan Bali untuk menambah dekorasi bernuansa Indonesia.

Duta Besar RI untuk Cina merangkap Mongolia Imron Cotan saat meresmikan restoran tersebut, mengatakan "Padang" merupakan restoran Padang pertama di Beijing, khususnya dan Cina umumnya.

"Ini merupakan langkah positif yang harus dihargai untuk lebih memperkenalkan kuliner Indonesia di mancanegara, khususnya di Negeri Panda," ujarnya.

Imron mengatakan melalui kebudayaan dan kuliner, Indonesia dan Cina dapat lebih saling mengenal satu sama lain, sehingga hubungan bilateral kedua negara juga semakin kokoh.

Sebagai dua negara besar di masing-masing kawasan, Indonesia dan Cina harus saling bergandeng tangan untuk terus memelihara persahabatan, menjaga stabilitas dan kemakmuran di kawasan.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement