REPUBLIKA.CO.ID, GAZA CITY, PALESTINA -- Raky.at Palestina diminta untuk tetap bersatu dan menolak konsesi wilayah Palestina atau pengakuan terhadap Israel. Hal itu dikemukakan pemimpin Hamas yang tinggal di pengasingan, Khaled Meshaal, Sabtu
"Palestina adalah tanah dan negara kita dari laut (Mediterania) sampai ke sungai (Jordan) dari utara sampai ke selatan, dan kita tidak dapat menyerahkan sejengkalpun atau sebagian dari tanah kita," katanya dalam satu rapat raksasa memperingati 25 tahun terbentuknya Hamas, dalam kunjungan pertama yang bersejarah ke Gaza.
"Perlawanan adalah jalan yang tepat untuk merebut kembali hak-hak kita, serta semua bentuk perjuangan--politik, diplomatik, hukum dan rakyat, tetapi semuanya tidak akan ada gunanya tanpa perlawanan," katanya.
Menyinggung soal persatuan ia mengatakan: "Kita adalah dalam satu kekuasaan tunggal, satu referensi tunggal dan referensi kita adalah PLO, yang kita ingin bersatu."
PLO adalah satu referensi pada Organisasi Pembebasan Palestina yang, dalam mata masyarakat internasional adalah satu-satunya badan yang diakui untuk berbicara atas nama seluruh rakyat Palestina."
Hamas bukan anggota PLO, tetapi Meshaal setahun lalu mengatakan bahwa pihaknya dan faksi-faksi lain sedang "menuju pada jalan untuk bergabung dengannya.
Pernyataan itu dapat dianggap sebagai usaha terbaru Hamas untuk berintegrasi dengan PLO dan mengkosolidasi barisan Palestina.