REPUBLIKA.CO.ID, MIRANSHAH -- Pesawat-pesawat Amerika Serikat menyerang satu kompleks gerilyawan menewaskan setidaknya tiga orang di satu daerah suku Pakistan dekat perbatasan Afghanistan, Ahad, kata para pejabat.
Serangan itu terjadi di desa Tabbi, lima kilomter dari Miranshah, kota utama di Waziristan Utara yang dikenal sebagai pangkalan Taliban dan kelompok gerilyawan lannya.
"Pesawat-pesawat tanpa awak AS itu menembakkan empat rudal ke satu kompleks gerilyawan menewaskan tiga gerilyawan," kata seorang pejabat senior keamanan kepada AFP tanpa bersedia namanya disebutkan.
Seorang pejabat keamanan lainnya mengonfirmasikan serangan itu dan para korban tetapi mengatakan identitas mereka yang tewas akibat serangan itu tidak segera diketahui.
Desa Tabbi, yang letaknnya sangat dekat dengan perbatasan Afghanistan, kabarnya adalah tempat persembunyian gerilyawan anggota beberapa kelompok termasuk dari Hafiz Gul Bahadur dan jaringan Haqqani.
Haqqani yang punya hubungan dengan Al Qaida, dituduh melakukan beberapa serangan yang paling banyak menelan korban jiwa di Afghanistan, adalah salah satu dari masalah-masalah paling sulit antara Islamabad dan Washington.
Washington telah lama menuntut Pakistan melakukan tindakan terhadap kelompok Haqqani itu, yang AS tuduh menyerang Kedubes AS di Kabul September tahun lalu.
Pakistan sebalikna menuntut Afghanistan dan asukan AS bekerja lebih keras untuk menghentikan gerilyawan Taliban Pakisan melintas perbatasan itu dari Afghanistan untuk melancarkan serangan-serangan terhadap pasukannya.
Serangan-serangan oleh pesawat tanpa awak AS tetapi menjadi pertikaian antara kedua negara. Pesawat-pesawat itu tidak sangat populer di Pakistan, yang mengatakan mereka melanggar kedaulatannya dan meningkatkan anti-AS.
Data jumlah korban sulit diperoleh. Satu lappran yang dibuat oleh satu kelompok lobi resmi Reprieve Septemebr lalu memperkirakan antara 474 sampai 881 warga sipil termasuk di antara 2.562 sampai 3.325 warga sipil yang tewas akibat serangan pesawat-pesawat tanpa awak AS di Pakistan antara Juni 2004 dan September 2012.
Ikuti Whatsapp Channel Republika