Ahad 09 Dec 2012 23:35 WIB

Meshaal: Saatnya Hamas-Fatah Saling Memaafkan

Khaled Mhesaal dikerubuti pendukungnya saat tiba di Gaza kembali setelah 45 tahun dalam pengasingan. Ia meneteskan air mata menjumpai sambutan meriah warga Gaza.
Foto: REUTERS
Khaled Mhesaal dikerubuti pendukungnya saat tiba di Gaza kembali setelah 45 tahun dalam pengasingan. Ia meneteskan air mata menjumpai sambutan meriah warga Gaza.

REPUBLIKA.CO.ID, GAZA CITY -- Pemimpin gerakan pejuang Islam Hamas, Khaled Meshaal pada Ahad (9/12) mengatakan sudah saatnya bagi kelompok Hamas dan Fatah melupakan masa lalu dan saling memaafkan. 

"Hamas tidak bisa tanpa Fatah dan faksi lain, begitu juga Fatah tidak dapat hidup tanpa Hamas," demikian Meshaal jelang sebuah perayaan di Univeristas Islam di Gaza, seperti dinukil dari laman kantor berita Ma'an News, Ahad (9/12). 

"Kami saling membuat kesalahan namun Allah menaruh kesalahan yang kami perbuat di belakang, jadi mari saling memaafkan," ungkap Mashaal. Palestina, kata dia, lebih besar dari partai siapapun. 

Fatah dan Hamas, adalah dua faksi utama di Palestina. Keduanya sudah berselisih selama bertahun tahun. 

Pernyataan Meshaal pada Ahad menghembuskan angin segar baru untuk Palestina, terutama setelah mendapat status negara pengamat non-anggota di PBB pada 29 November.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement