Senin 10 Dec 2012 06:36 WIB

Belum diketahui Penyakitnya, Nelson Mandela Masuk RS

Presiden Afrika Selatan Anti-Apartheid, Nelson Mandela
Presiden Afrika Selatan Anti-Apartheid, Nelson Mandela

REPUBLIKA.CO.ID, PRETORIA -- Mantan Presiden Afrika Selatan, Nelson Mandela, menghabiskan hari kedua di rumah sakit tentara Pretoria pada Ahad (9/12) untuk pemeriksaan kesehatan dan pemerintah mengatakan keadaan pemimpin anti-apartheid itu nyaman.

Presiden Jacob Zuma mengunjungi tokoh berusia 94 tahun itu, kata pernyataan resmi, tanpa merinci kesehatan presiden pertama kulit hitam di Afrika Selatan itu.

Pada Sabtu, kantor Zuma menyatakan tidak ada bahaya dan perawatan kesehatan Mandela di rumah sakit tentara di ibu kota itu sesuai dengan usianya. Tapi, laporan media dalam negeri menyatakan bahwa anggota penting pemerintah dan orang dekat Mandela tidak tahu Mandela masuk rumah sakit.

Suratkabar City Press menyatakan, baik Yayasan Nelson Mandela maupun dan mantan istrinya, Winnie Madikizela-Mandela, tidak tahu tentang perujukannya ke ibu kota dari rumahnya di desa terpencil Qunu di propinsi Tanjung Timur.

Sunday Times menyatakan, wakil Presiden Kgalema Motlanthe membatalkan jadwal kunjungan pada Jumat ke Mandela di Qunu setelah diberitahu tentang keadaannya. Suasana di sekitar rumah sakit Tentara Satu di Pretoria tenang dan pemeriksaan ketat dilakukan di tempat tersebut.

Mandela adalah pahlawan bagi banyak warga Afrika Selatan dan dua perawatan singkat di rumah sakit dalam dua tahun belakangan menjadi berita halaman depan. "Saya harap Mandela cepat pulih dari sakitnya, sehingga kami dapat bersamanya sepanjang waktu. Ia presiden baik, pemimpin baik. Jadi, ia harus bersama kami," kata John Sekiti, petugas pompa bensin di Pretoria.

Mandela dirawat di rumah sakit Johannesburg pada 2011 karena pernapasan dan pada Februari tahun ini karena nyeri perut. Ia keluar pada hari berikutnya setelah pemeriksaan menunjukkan tidak ada yang berbahaya. Ia sejak itu menghabiskan sebagian besar waktunya di Qunu.

Kesehatan rapuh mencegahnya tampil di muka umum di Afrika Selatan, meskipun terus menerima tamu tingkat penting dalam dan luar negeri, termasuk mantan Presiden Amerika Serikat Bill Clinton.

sumber : Antara/Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement