Senin 10 Dec 2012 19:22 WIB

Blackwater, Komando Opsus Terbaru AS di Afghan (3-habis)

Tentara AL Amerika Serikat di Afghanistan
Foto: US Departement of Defence
Tentara AL Amerika Serikat di Afghanistan

REPUBLIKA.CO.ID, Para negosiator dari pihak Amerika Serikat dan Afghanistan baru saja mendiskusikan cakupan tugas sisa pasukan Barat di sana.  Faktor terbesar debat tersebut yakni apakah pangkalan Afghanistan bakal menaungi pula tentara Amerika Serikat sekaligus menyediakan kebutuhan haria mereka di sana.

Namun sejauh ini belum ada komentar jelas baik dari diplomat AS dan birokrat Afghanistan terkait pangkalan-pangkalan yang dimiliki swasta seperti Kamp Integritas. Meski, operasi Academi telah disetujui oleh otoritas Afghan.

Academi tak mau berkomentar banyak mengenai Kamp Integritas. Juru bicara Kamp, John Procter, pada Maret lalu, seperti dikutip Wired, hanya menuturkan bahwa fasilitas Academi terdiri dari 24/7 pusat operasi, stasiun pengisian bahan bakar, fasilitas perawatan kendaraan, area bongkar-muat barang, kantor dan ruang untuk konferensi serta satu gudang senjata yang dengan keamanan super.

Sementara koleganya, Kelly Gannon memiliki tak mau mengelaborasi penuturan tersebut. Menurut kontrak, Academi akan menyediakan segalanya, mulai dari makanan, dukungan teknologi hingga 'layanan keamanan bersenjata' bagi komando mega-opsus di Kamp Integritas.

Namun militer AS bukan satu-satunya klien di Kamp Integritas. Satu badan di Pentagon menyatakan Kantor Program Kontraterorisme Narkotika juga menggunakan Kamp Integritas sebagai basis operasi membantu memerangi Gembong Narkotika Afghanistan.

Academi menyediakan Kantor satu sel di Kabul beserta kelengkapannya, yakni layanan perawatan senjata dan satu unit gudang senjata aman.

Bentuk lama Academi, Blackwater, memiliki ikatan mendalam terhadap komunitas opsus rahasia AS. Si pendiri, Erik Prince, dulu adalah anggota SEAL Angkatan Laut AS. Perusahaan itu dibentuk untuk membantu Komando Opsus Gabungan dengan kontraterorisme yang beroperasi ke Pakistan.

Kepemilikan baru memang mengubah brand menjadi Academi dan menggarisbawahi perbedaan dengan rezim lama Blackwater, tapi beberapa ciri masih berlanjut dan dijumpai, seperti bagaimana divisi mata-mata terbaru militer tetap mengandalkan latihan bela diri dari Academi.

Bryant, juru bicara dari Komando Satgab Opsus-Afghanistan, menyatakan militer pusat bermaksud pindah sepenuhnya ke Lapangan Udara Bagram, salah satu titik logistik utama dan pusat komando perang, paling lambat musim panas 2013.

Alasan itu pula pengamat memprediksi penggunaan Bagram hingga lebih 2014, merupakan salah satu topik yang dibahas negosiator AS-Afghan terkait sisa pasukan.

Sambil menunggu tanggal perpindahan yang masih 'lentur' berubah, Bryan menyatakan kepindahan ke Bagram sudah harus mencakup status markas besar militer ASS hingga 25 bulan ke depan bahkan lebih. Hingga waktu itu ditetapkan, maka jantung komando perang AS terlama ini bisa ditemukan di perusahaan keamanan swasta paling terkenal di dunia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement