REPUBLIKA.CO.ID, ISRAEL--Para diplomat Barat meyakini Israel telah membocorkan penyelidikan nuklir Internasional Atomic Energy Agency (IAEA) untuk melengkapi tekanan ke Iran.
Dilansir dari Guardian, Selasa (11/12), Israel diduga melakukan praktik itu untuk membuat kesan Iran terlibat dalam percobaan senjata nuklir. Israel disebut bertanggung jawab atas bocornya data grafik--dilansir AP--untuk menunjukkan bukti program nuklir Teheran.
Bocornya Diagram tersebut menimbulkan pertanyaan tentang penyelidikan yang dilakukan oleh Badan Energi Atom Internasional (IAEA).
Modus Israel itu terendus setelah diketahui bahwa data grafis tersebut bagian dari sebuah file intelijen senjata nuklir Iran yang dipegang oleh agen.
Publikasi IAEA mengenai nuklir Iran pada bulan November 2011 lalu memicu hukuman babak baru Uni Eropa dan sanksi Amerika Serikat.
Para pejabat Barat mengatakan, mereka memiliki alasan untuk mencurigai Israel berada di balik kebocoran terbaru dan serangkaian pengungkapan sebelumnya penyelidikan IAEA.
Dugaan itu tak lepas dari ketidaksabaran Israel pada apa yang dilihatnya sebagai reaksi kepuasan internasional atas kegiatan nuklir Iran.
Ketika AP pertama kali memasang grafik, komentator skeptis seperti Yousaf Butt dan Ferenc Dalnoki-Veress di Buletin Ilmu Atom mencatat bahwa diagram itu bukan apa-apa dan mengindikasikan tipuan amatir. Fitur dan diagram disebut sebagai kesalahan besar, yang mungkin telah dibuat oleh para peneliti ilmuwan yang bekerja di tingkat nasional.
The Guardian pada Senin mencatat bahwa jika benar Israel telah membocorkan dokumen IAEA dalam upaya untuk mempercepat langkah militer terhadap Iran. Maka upaya itu berpotensi menjadi bumerang.