REPUBLIKA.CO.ID, GAZA -- Qatar bersiap untuk melakukan rekonstruksi dan mengerjakan beberapa proyek pembangunan di Gaza setelah agresi militer Israel tahun 2007 dan delapan hari bulan lalu.
Kepala Komite Qatar Muhammad al-Amadi mengatakan, 24 proyek akan mulai digarap pada Rabu (12/12) yang berfokus pada pembangunan sarana fisik yang rusak akibat terjangan bom Israel.
"Kita akan memulai hari ini setelah finalisasi kontrak dengan 52 perusahaan konstruksi selesai, kita akan bekerjasama dengan pemerintahan setempat," ujar al-Amadi seperti dikutip dari maanews Rabu (12/12).
Sejumlah menteri Hamas akan turut bergabung dalam proyek diantaranya menteri pekerjaan umum dan perumahan Yousef al-Ghazi dan menteri pertanian al-Tarshawi.
Hal ini adalah realisasi dari kunjungan Emir Qatar Khalifa al-Thani yang mencatatkan namanya sebagai pemimpin dunia yang masuk Gaza pertama kali setelah blokade 2007.
Qatar menggelontorkan 400 juta US dolar untuk proyek-proyek pembangunan sarana fisik dan umum bagi Gaza. Perdana Menteri Ismail Haniya mengungkapkan pembangunan perumahan untuk tahanan Gaza akan menghabiskan 25 juta US dolar sementara pengembangan kota baru di Jalur Gaza memakan alokasi 15 juta US dolar.
Qatar juga setuju memberikan 8 juta US dolar untuk program rehabilitasi pemuda dan 13 juta US dolar untuk biaya rumah sakit sehingga pasien dari RS Gaza bisa dirujuk ke rumah sakit luar negeri.