Rabu 12 Dec 2012 08:14 WIB

Obama Akui Legitimasi Kelompok Oposisi Suriah

Rep: Nur Aini/ Red: Dewi Mardiani
Presiden AS Barack Obama.
Foto: AP Photo/Chris Carlson
Presiden AS Barack Obama.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Presiden Amerika Serikat (AS), Barack Obama, mengakui kelompok oposisi Suriah merupakan perwakilan yang memiliki legitimasi rakyat setempat. Pengakuan tersebut dinilai merupakan bagian dari upaya menghentikan konflik di pemerintahan Presiden Suriah, Bashar Assad.

Obama mengatakan dewan oposisi Suriah yang baru terbentuk cukup inklusif untuk meningkatkan statusnya. Amerika Serikat akan mendukung organisasi tersebut. "Sangat jelas, dengan pengakuan ini akan ada tanggung awab," ujar Obama seperti dikutip AP, Selasa (11/12) waktu setempat.

Pengakuan itu, kata Obama, akan membuat organisasi lebih efektif. Menurutnya, mereka akan lebih berkomitmen untuk menuju transisi politik yang lebih menghormati perempuan dan hak minoritas.

Pengakuan dewan sebagai satu-satunya perwakilan di kelompok Suriah yang beraneka ragam, telah membuat AS sejalan dengan Inggris, Prancis, dan sejumlah negara Arab sekutu AS. Mereka mengambil keputusan serupa setelah dewan terbentuk dalam pertemuan kelompok oposisi di Qatar bulan lalu.

Pengumuman Obama tersebut menyusul adanya hubungan pemberontak Suriah dengan al-Qaida. Rezime tersebut dikhawatirkan akan menggunakan senjata kimia.

Sekretaris Departemen Pertahanan AS, Leon Panetta mengatakan pemerintah Suriah memiliki persiapan yang lambat untuk mencegah penggunaan senjata kimia oleh pemberontak. Pekan lalu, AS menyatakan kelompok di Suriah menggunakan zat sarin yang kemungkinan dimasukkan dalam bom.

sumber : AP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement