Kamis 13 Dec 2012 01:15 WIB

WAID: Penjara Israel Langgar HAM

Rep: Hannan Putra/ Red: Hafidz Muftisany
 Seorang warga Palestina berdiri di belakang replika penjara, saat berunjuk rasa mendukung aksi mogok makan tahanan Palestina dalam penjara Israel.
Foto: Majdi Mohammed/AP
Seorang warga Palestina berdiri di belakang replika penjara, saat berunjuk rasa mendukung aksi mogok makan tahanan Palestina dalam penjara Israel.

REPUBLIKA.CO.ID, NAFHA -- Penjara Israel yang terletak di padang pasir Nafha disebut penjara yang sangat menyeramkan di Timur Tengah. Pernyataan tersebut berasal dari Organisasi HAM yang membahas persoalan tawanan, WAID di Timur Tengah.

WAID yang mengamati penjara Nafha, Selasa (11/12) menyatakan suasana yang sangat tegang dan menyeramkan terjadi di sejumlah sel di penjara yang terletak di tengah padang pasir tersebut. Seperti dikutip infopalestina.com

Juru bicara WAID mengisahkan keadaan penjara dengan yang secara sengaja menutup kamar-kamar sel dan bagian-bagian penjara sehingga penjara benar-benar seperti kurungan mati tanpa celah.

Para tawanan juga tidak memiliki program-program harian seperti selayaknya para tahanan di penjara-penjara lain.

Selain itu, saluran listrik ke sel-sel tahanan tersebut juga tidak ada, sehingga para tahanan yang kebanyakan diduga berasal dari anggota HAMAS tersebut berada dalam gelap setiap saat. Para tahanan juga bebas diperlakukan dengan tindakan apa saja tanpa mengindahkan HAM.

 “Sebab ketegangan ini bermula dari kepala sipir penjara yang melakukan tindak kekerasan terhadap beberapa tawanan beberapa waktu yang lalu. Para tawanan yang mendapat perlakuan tersebut terprovokasi dan mencoba menentang,” ungkap juru bicara WAID.

WAID menyerukan lembaga-lembaga HAM untuk segera melakukan kunjungan ke penjara-penjara Israel dan melihat langsung tindak kejahatan serius yang terjadi disana. WAID juga menghimbau para pengamat HAM agar mengecam perlakuan pihak penjara kepada para tahanan.

Selama bulan Desember, penyerangan terhadap para tahanan oleh sipir penjara sudah terjadi lebih dari lima kali di penjara padang pasir Nafha.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement