Kamis 13 Dec 2012 02:00 WIB

Pria Saudi Tembak Mati Orang karena Merokok dan tak Layak Pimpin Doa

Rep: Hannan Putra/ Red: Hafidz Muftisany
Penembakan (ilustrasi).
Foto: pardaphash.com
Penembakan (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, MANAMA-- Seorang pria Saudi (32 Tahun) yang diduga mengalami gangguan mental ditangkap pihak kepolisian dengan dakwaan kasus pembunuhan.

Ia menembak mati dua laki-laki berkewarganegaraan Pakistan dan Bangladesh.

Ia terbukti membunuh dua orang dengan alasan yang tak logis. Korban pertama yang ia bunuh dengan alasan si korban merokok, sedangkan korban kedua dengan alasan si korban tak layak memimpin doa.

Kasus tersebut mencuat setelah pihak kepolisian membuka kepada publik kasus penyelidikan seorang tahanan yang diduga mengalami gangguan mental. Setelah itu, berita tersebut tersebar secara luas melalui pemberitaan surat kabar Harian Al Wathan, Rabu (12/12).

Al Wathan menulis pelaku pembunuhan tersebut mempunyai keyakinan bahwa merokok adalah haram. Sedangkan pelaku perbuatan haram harus mendapatkan hukuman. Sedangkan korban kedua dibunuh didalam masjid.

Korban yang baru selesai memimpin doa bagi para jamaah langsung diserang terdakwa dengan alasan korban tak pantas memimpin doa.

Kejadian tersebut sempat menjadi buah bibir warga Al Ghassala yang terletak di bagian barat Madinah. Saat kejadian naas itu, warga Ghassala sempat dibuat bingung karena ada panggilan untuk mengulangi shalat ashar dari mikrofon masjid.

Ternyata sang imam yang memimpin doa telah dibunuh setelah sebelumnya dipukul kepalanya dengan tongkat. Sang imam tewas bersimbah darah ditembak terdakwa.

Warga Ghassala segera melaporkan Polisi setempat untuk menangkap terdakwa. Polisi yang datang ke lokasi mengepung masjid tersebut dan membujuk pria Saudi tersebut untuk keluar dan akhirnya berhasil ditangkap.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement