REPUBLIKA.CO.ID, BAGHDAD -- Seorang tahanan Al Qaida meledakkan dirinya pada Rabu (12/12) di Penjara Baghdad, Irak. Bom bunuh diri itu mencederai lima orang, termasuk pelaku.
Meski tidak tewas, menurut mereka, pelaku terluka parah dalam insiden tersebut, lapor AFP.
Seorang pejabat kementerian dalam negeri mengatakan, tahanan anggota Al Qaida itu meledakkan diri di penjara Baghdad pusat, mencederai tiga sipir dan seorang tahanan lain.
"Tahanan itu mengumpulkan bahan-bahan peledak dalam beberapa hari" dan tampaknya merakitnya menjadi sebuah sabuk bom, kata pejabat itu, tanpa penjelasan terinci mengenai asal bahan peledak tersebut.
Seorang polisi mengkonfirmasi bahwa pelaku selamat dalam ledakan itu dan dibawa ke rumah sakit Al-Kindi.
Seorang tahanan dari dalam penjara, mengatakan kepada AFP melalui telepon bahwa pelaku berusaha mendekati sipir namun gagal dan meledakkan diri.
Kekerasan yang terus berlangsung di negara seribu satu malam melahirkan kekhawatiran mengenai kemampuan pasukan keamanan Irak. Serangan memang sangat marak hampir setahun setelah penarikan pasukan AS dari negara itu.
Pada akhir November, kelompok bersenjata menculik 20 orang ketika mereka pergi dari Irak utara menuju Baghdad untuk pemeriksaan medis ujian masuk militer, namun mereka dibebaskan kemudian dalam operasi pasukan.