REPUBLIKA.CO.ID, HEBRON -- Tentara Israel menembak mati seorang remaja Palestina, Rabu (12/12) waktu setempat di Kota Hebron, Tepi Barat, Palestina.
Tentara Israel yang berjaga di perbatasan itu menduing remaja 17 tahun itu mengancam mereka dengan pistol. Namun, setelah ditelusuri pistol tersebut hanyalah pistol mainan.
Situs berita Palestina Maan News Agency melaporkan tentara Israel menembak hingga enam kali remaja Palestina yang diketahui bernama Muhammad Awad Ziad Salaymah.
"Mereka mendapat perintah untuk menembak langsung dengan peluru," ujar seorang penduduk Hebron seperti dilansir dari Al Jazeera, Kamis (13/12).
Juru bicara polisi Israel, Micky Rosenfeld mengklaim Salaymah menarik pistol di depan polisi perbatasan yang sedang berpatroli di Hebron. Demi membela diri, polisi memberondong Salaymah dengan timah panas hingga tewas.
"Penyelidikan awal menunjukkan, Salaymah menarik pistol palsu. Tentara di lokasi kejadian berpikir itu nyata," ucap Rosenfeld.
Menteri Dalam Negeri Israel, Elie Yishai dan kepala partai oposisi Kadima Shaul Mofaz, dalam pertemuan dengan Dewan Menteri, mereka menuntut tentara Israel diperbolehkan menggunakan kekuatan maksimum terhadap ancaman dari warga Palestina, termasuk peluru tajam.
Tentara Israel menggunakan peluru karet berlapis logam, bom gas air mata dan granat kejut terhadap pengunjuk rasa yang tidak melakukan kekerasan di Tepi Barat. Tidak hanya itu, tentara Israel juga melakukan penyemprotan dengan air yang dicampur dengan bahan kimia.
Taktik ini telah menyebabkan ratusan luka-luka, bahkan beberapa kalangan pemrotes harus meninggal.
Saat ini sekira 500 warga Israel tinggal dan menjaga ketat 170 ribu warga Palestina.