Jumat 14 Dec 2012 16:21 WIB

Minta Tebusan, Oposisi Suriah Ancam Bunuh Wartawan

Rep: Nur Aini/ Red: Ajeng Ritzki Pitakasari
 Sejumlah Tentara Pembebasan Suriah berlindung saat baku tembak dengan tentara pemerintah Suriah di sebuah jalan di distrik Amariya Aleppo, Suriah, Senin (10/9).    (Manu Brabo/AP)
Sejumlah Tentara Pembebasan Suriah berlindung saat baku tembak dengan tentara pemerintah Suriah di sebuah jalan di distrik Amariya Aleppo, Suriah, Senin (10/9). (Manu Brabo/AP)

REPUBLIKA.CO.ID, DAMASKUS--Oposisi Suriah mengancam akan membunuh wartawan Ukraina yang mereka culik jika tidak ada tebusan sebesar 50 juta dolar.

Reporter untuk kantor berita Rusia dan Ukraina, Anhar Kochneva yang meliput oposisi Suriah diculik di depat Kota Homs, sebelah barat Suriah pada 10 Oktober lalu.

Penculik yang diduga dari anggota Free Syrian Army, merilis video yang mengatakan bahwa mereka akan membunuh wartawan pada 13 Desember waktu setempat kecuali Ukraina membayar uang tebusan. Juru Bicara Kementrian Luar Negeri Ukraina, Alexander Dikusarov mendesak Damaskus bekerja lebih aktif membantu pembebasan wartawan itu.

Oposisi merilis sebuah video yang menampilkan sekelompok orang bersenjata dan bertopeng. Salah satunya membacakan pernyataan yang menyebut Kochneva sebagai mata-mata.

 

Pernyataan itu juga termasuk ancaman untuk membunuh setiap warga negara Ukraina dan Rusia yang ditangkap di Suriah. "Kedutaan Ukraina, kedutaan Rusia, warga negaranya, mulai sekarang menjadi target kami, " kata dia seperti dikutip PressTV, Jumat (14/12).

Sejumlah lembaga perlindungan wartawan di Eropa telah menerbitkan pernyataan bersama dan meminta Washington, London, dan Paris serta perwakilan dari Uni Eropa untuk mencegah kelompok itu membunuh Kochneva dan memfasilitasi pembebasannya. Konflik di Suriah terjadi sejak pertengahan Maret 2011.

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement