Sabtu 15 Dec 2012 13:38 WIB

Filipina Antisipasi Terulangnya Skala Kehancuran Topan Bopha

Bagian kawasan Filipina di Davao setelah terjangan Topan Bopha atau Pablo dalam bahasa lokal
Foto: AP
Bagian kawasan Filipina di Davao setelah terjangan Topan Bopha atau Pablo dalam bahasa lokal

REPUBLIKA.CO.ID, MANILA--Pemerintah Filipina akan meningkatkan upaya untuk menghilangkan populasi rentan bahaya setiap kali ada topan masuk. Langkah tersebut sekaligus demi menghindari terulangnya kehancuran Topan Bopha (Pablo nama lokal) di wilayah selatan, Presiden Benigno Aquino III mengatakan pada Jumat (14/12).

Aquino, dalam pidato utama selama pergantian komando Penjaga Pantai Filipina (PCG), menekankan bahwa tindakan preventif harus dilakukan setiap kali ada topan masuk untuk menghindari kehilangan nyawa dan kerusakan yang luar biasa bagi properti.

"Jika ada kebutuhan untuk menggandakan peringatan kami, jika ada kebutuhan untuk melipatgandakan persiapan kami, jika kita perlu mengevakuasi mereka sepekan sebelum hujan besar dan banjir membawa malapetaka kepada rakyat, kami akan melakukan semua ini karena tugas kami adalah untuk menyelamatkan nyawa terbaik dari kemampuan kita, "katanya.

Presiden mengatakan ia terkejut oleh kehancuran di New Bataan, Compostela Valley, dan Boston, Davao Oriental, di Filipina selatan, selama kunjungannya di sana minggu lalu.

Data terbaru yang dirilis pada Jumat oleh Dewan Pelaksana Pengurangan Risiko Bencana Nasional (NDRRMC) menunjukkan bahwa korban tewas mencapai 906 orang, sementara korban hilang menjadi 932 orang.

Perkiraan biaya kerusakan properti terus meningkat menjadi 15 miliar peso (365.850.000 dolar AS), dengan terbesar hilang pada pertanian senilai 9,7 miliar peso ($ 236.590.000),kata NDRRMC.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement