Sabtu 15 Dec 2012 22:38 WIB

Pasukan Tempur Terakhir Prancis Tinggalkan Afghanistan

Tentara Prancis meninggalkan Afghanistan.
Foto: AP PHOTO
Tentara Prancis meninggalkan Afghanistan.

REPUBLIKA.CO.ID,KABUL-- Prancis menarik pasukan tempur terakhirnya dari Afghanistan, Sabtu (15/12)  dua tahun sebelum negara-negara sekutu dalam misi NATO berkekuatan lebih dari 100.000 tentara yang dipimpin Amerika Serikat dijadwalkan menarik pasukan mereka.

Sekitar 200 tentara dari resimen Infantri Belfort ke-25, bertanggung jawab mengawasi penarikan pasukan Prancis dari perang 11 tahun, tinggal landas sekitar pukul 14;30 waktu setempat (17.00 WIB), kata seorang pejabat bandara kepada AFP.

Mereka diperkirakan akan pulang ke Prancis 18 Desember setelah tiga hari berada di pulau Siprus. Keberangkatan mereka berarti Prancis masih memiliki sekitar 1.500 yang berada di Afganistan, sebagian besar di Kabul.

Mereka menurut rencana akan tinggal di negara itu sampai tahun 2013 untuk mengurus pemulangan peralatan. Waktu yang tersisa juga digunakan melatih tentara Afghanistan yang akan mengambil alih tanggung jawab keamanan.

Setelah itu, hanya beberapa ratus tentara Prancis yang terlibat dalam kerja sama atau misi pelatihan akan tetap berada di negara itu.

Pada puncak keterlibatannya, Prancis memiliki 4.000 tentara di Afghanistan yang merupakan kontingen militer terbesar kelima dalam Pasukan Bantuan Keamaan Internasional (ISAF), dibawah Amerika Serikat, Inggris, Jerman dan Italia.

Prancis bergabung dengan koalisi NATO pada akhir tahun 2001 untuk membantu pemerintah baru yang dimulai setelah invasi pimpinan AS menggulingkan pemerintah Taliban awal tahun itu.

Pada tahun 2007, Prancis memasuki provinsi strategis Kapisa, yang terletak di rute transit dari Kabul ke Pakistan, setelah Presiden Nicolas Sarkozy menyetujui satu permintaan AS untuk meningkatkan perang terhadap Taliban.

Setelah serangan-serangan,terutama Januari ketika seorang tentara Afghanistan menembak mati lima tentara Prancis, Sarkozy mengumumkan misi tempur di Kapisa dan distrik Surobi  diakhiri tahun 2013.

Penggantinya, Francois Hollande mempercepat rencana itu menjadi akhir tahun 2012. Rencana itu mendapat kecaman dari para pejabat AS. Pasukan tempur terakhir Prancis meningalkan Kapisa dan kembali ke Kabul pada 20 November.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement