REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO--Suami putri Presiden Tunisia Ben Ali yang digulingkan beberapa waktu lalu diciduk ketika hendak melarikan diri, Ahad (15/12). Penangkapan Menantu presiden yang bernama Sakhr Al Materi itu terjadi di Seychelles saat mencoba kabur ke wilayah di Samudra Hindia.
Awalnya, menurut laporan Arab News, ia tertangkap karena menggunakan paspor diplomat yang sudah kedaluwarsa. Petugas yang curiga dengan penyamaran Materi akhirnya menghubungi pihak kepolisian dan ia pun dibekuk.
Materi yang menikahi putri mantan Presiden Zine El Abidine Ben Ali menjadi salah satu dari daftar orang paling dicari setelah penggulingan mantan orang nomor satu Tunisia itu. Penangkapannya berdasarkan surat perintah internasional atas tuduhan penggelapan dana negara tahun lalu.
Menteri Kehakiman Tunisia, Noureddine Bhiri telah menerima laporan tentang keberadaan Materi, Jumat, (14/12) Ia segera menginstruksikan pihak keamanan agar lebih intens mencari keberadaan Materi. "Pemerintah Tunisia akan mengupayakan ekstradisi (Materi) dan bekerjasama dengan Interpol." Ungkap Bhiri, Jumat (14/12).
Ben Ali adalah Presiden Tunisia yang memerintah selama 23 tahun. Ia digulingkan pada 2011. Sejak itu, keluarga dan rekan-rekan Ben Ali yang diduga korup terus diburu hingga kini oleh pemerintah Tunisia yang baru.
Demikian juga dengan menantunya, Materi yang telah divonis bersalah oleh pengadilan Tunisia atas tuduhan penggelapan uang negara dan diganjar hukuman penjara 16 tahun.