Ahad 16 Dec 2012 18:10 WIB

Jakarta Tuan Rumah Rekonsiliasi Hamas-Fatah

Rep: Bambang Noroyono/ Red: Heri Ruslan
Faksi gerakan Islam di Palestina: Hamas dan Fatah
Faksi gerakan Islam di Palestina: Hamas dan Fatah

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Kaukus Parlemen Indonesia untuk Palestina meminta faksi-faksi besar Palestina melakukan rekonsiliasi.

Wadah kerja sama parlemen, anggota Organisasi Kerjasama Negara-negara Islam (OKI) di Indonesia ini mengatakan, akan menjadikan Jakarta sebagai tuan rumah rekonsiliasi tersebut.

"Kedua pimpinan faksi untuk bersama-sama ke Indonesia, Januari ataupun Maret mendatang (2013)," Kordinator Kaukus, Almuzzamil Yusuf mengatakan demikian, saat ditemui di Jakarta, Ahad (16/12). Kata dia kesepakatan parlemen OKI tekad menyatukan dua faksi yang saling tidak mengakui ini.

Hamas dan Fattah berseturu sejak 2007 silam. Hamas adalah faksi yang menguasai Jalur Gaza, sedangkan Fattah adalah pemerintahan sah yang diakui internasional di Tepi Barat, Palestina. Keduanya memiliki pemimpin yang berbeda, dan berada di wilayah pemerintahan yang berbeda.

Beberapa negara-negara OKI, termasuk Mesir dan Turki gencar mendorong rekonsiliasi keduanya. Akan tetapi kerap kandas lantaran persoalan-persoalan diplomasi. Yusuf mengatakan Indonesia dipercaya untuk mencoba mengakhiri kemelut tersebut.

Kata dia, rekonsiliasi diperlukan untuk memudahkan langkah kemerdekaan Palestina, pascameningkatnya status nonanggota di Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB). Dia menambahkan, forum antarparlemen menyepakati adanya kerjasama untuk saling meningkatkan peran diplomatik di Parlemen PBB (IPU).

Juru Bicara Kementerian Luar Negeri, Republik Indonesia, Michael Tene mengatakan rekonsiliasi kedua faksi, adalah salah satu misi diplomatik yang belum tuntas. Kata dia, pemerintah hanya mampu untuk mendorong keduanya agar akur dan dapat bekerjasama.

Hal tersebut kata dia, tentu akan membantu penyelesaian konflik tua antara Palestina dan Israel. "Kita (Indonesia)  terus mendorong (rekonsiliasi) agar saling bekerjasama," ucap Tene, saat dihubungi, Ahad (16/12).

Duta Besar Palestina di Indonesia, Fariz Mehdawi mengatakan, berterimakasih jika pemerintah Indonesia dapat memfasilitasi rekonsiliasi antar faksi. Kata dia, Indonesia telah banyak membantu dan punya komitmen kuat untuk mendukung setiap kemajuan bagi  Palestina.

Kata dia, rekonsiliasi antar faksi sejak lama menjadi persoalan. Pascaserangan Israel ke Gaza dan meningkatnya status Palestina di PBB, menurutnya dapat dijadikan awal baru untuk bersatu. "Upaya untuk kerjasama (antar faksi) sudah dilakukan. Kami akan terus melakukan," ujar Fariz.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement