REPUBLIKA.CO.ID, SIDNEY -- Lembaga di bawah PBB untuk lingkungan, UNESCO akan menilai hamparan karang di Great Barrier Reef Australia pada 2013. Penilaian itu untuk menentukan kekayaan alam Australia tersebut sebagai situs warisan dunia.
Awal tahun ini, badan global menarik perhatian pemerintah Australia karena perkembangan industri gas di Pulau Curtis di Queensland dikhawatirkan merusak lingkungan. Kekhawatiran PBB pada lingkungan di sekitar Great Barrier Reef semakin besar ketika hamparan karang telah berkurang setengah. Selain itu, karang juga mengalami pemutihan. Kerusakan itu mulai terjadi pada pertengahan 1980an.
Seperti dilaporkan International Business Times, UNESCO khawatir perkembangan industri gas akan mempercepat hilangnya karang. Menurut penelitian, industri itu bisa menghilangkan setengah dari keberadaan karang saat ini pada 10 tahun ke depan.
Great Barrier Reef dapat masuk ke daftar warisan dunia yang berada dalam bahaya jika Australia gagal melakukan langkah pencegahan kerusakan lingkungan. Pada November, dua studi terpisah menemukan skenario terburuk Great Barrier Reef di masa depan.
Satu penelitian menemukan bahwa jutaan bintang laut telah merajalela di bagian tengah karang. Populasi ini mengancam kehidupan karang lain. Penelitian lain menemukan adanya campuran materi larut berupa lumpur, kapur, dan bahan lain yang berasal dari peternakan di Australia. Bahan-bahan ini akan merusak karang-karang di Great Barrier Reef.