REPUBLIKA.CO.ID, DAMASKUS -- Kamp pengungsi Palestina di selatan Damaskus, porak-poranda dihancurkan bom yang dilepaskan dari pesawat tempur Suriah, Ahad (16/12). Masjid Abdel Qader Husseine yang berada di tengah-tengah kamp pengungsi juga rata dengan tanah.
Selain tempat ibadah, masjid tersebut juga berfungsi sebagai tempat penampungan darurat bagi 600 orang pengungsi yang belum mendapatkan kamp.
Serangan udara yang menewaskan sedikitnya delapan warga sipil di kamp Yarmuk tersebut, merupakan serangan militer Suriah pertama selama 21 bulan gejolak perang di Suriah.
Awalnya militer Suriah pro Presiden Bashar Assad menggunakan jet tempur untuk membombardir pasukan oposisi yang bermarkas di propinsi Hama dan Aleppo. Kota tersebut menjadi target pasukan oposisi untuk merebut sebuah akademi militer.
"Pesawat tempur melancarkan serangan udara di daerah dekat Al-Bassel yaitu rumah sakit di kamp Yarmuk," kata seorang saksi mata kepada AFP.
Sebuah video amatir menunjukkan betapa kacaunya situasi saat serangan udara Suriah terjadi. Kaca-kaca pecah berserakan di lantai masjid, sementara jenazah korban serangan yang masih berlumuran darah disemayamkan di beberapa lokasi.
"Ada pertempuran sengit antara tentara Suriah dengan Front Pembebasan Suriah (tentara oposisi) yang meluas hingga sampai kesini," kata seorang aktivis Palestina yang menjadi relawan di kamp pengungsi tersebut.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
