REPUBLIKA.CO.ID, JERUSALEM -- Israel tidak mempedulikan ucapan wakil Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, yang meminta penghentian pembangunan pemukiman Yahudi. Pemerintah Israel justru telah menyetujui rencana membangun 1500 pemukiman baru bagi warganya di Jerusalem Timur.
Seperti dilansir Aljazeera, Israel telah memberi lampu hijau pada sebuah perusahaan properti untuk segera memulai proses pembangunan. "Telah disetujui pembangunan 1500 rumah baru di Ramat Sholomo (Jerusalem Timur)," ujar Menteri perumahan Israel, Erfat Orbach.
Pernyataan Erfat sekaligus membantah imbauan yang pernah diucapkan Wakil Presiden Amerika, Joe Biden. Biden pada 2010 sempat mengimbau penghentian pembanganan pemukiman Yahudi.
AKibat pernyataan itu, hubungan Amerika-Israel sempat memanas. Namun, hubungan kedua negara kembali membaik setelah Amerika ikut menolak pengakuan Palestina di PBB, November lalu.
Israel sendiri telah menghentikan pembangunan pemukiman sejak Agustus 2011. Namun, sejak dua minggu lalu, Israel kembali merencanakan pembangunan pemukiman Yahudi di tanah yang masih diperjuangkan Palestina itu.
Merespon rencana Negeri Zionis, Palestina telah bersiap untuk melapor ke Dewan Keamanan PBB.