REPUBLIKA.CO.ID, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Iran Ramin Mehmanparast memandang kemungkinan serangan militer terhadap Iran sangat kecil, bahkan mendekati nol.
Sebab, tutur Mehmanparast, Iran saat ini berada dalam kondisi siaga penuh dari sisi militer dan sipil.
Jubir Kemenlu Iran mengatakan kekuatan arogan berupaya meningkatkan tekanan terhadap rakyat Iran. "Barat berusaha untuk merusak pemerintahan Islam dengan memicu konflik internal," kata Mehmanparast Iran Senin (17/12) seperti dikutip Irib.
Israel dan AS berulangkali mengancam Iran dengan serangan militer, dan menuding Tehran sedang mengejar tujuan non-sipil dalam program energi nuklirnya.
Tehran membantah tudingan infaktual itu. Sebagai penandatangan Traktat Non-Proliferasi Nuklir (NPT) dan anggota Badan Energi Atom Internasional (IAEA), Iran berhak untuk mengembangkan dan memperoleh teknologi nuklir untuk tujuan damai.
Para pejabat Iran menegaskan akan merespons setiap serangan militer terhadap negara itu, dan memperingatkan bahwa setiap tindakan semacam itu bisa mengakibatkan perang yang akan menyebar di luar Timur Tengah.