REPUBLIKA.CO.ID,Presiden Uganda Yoweri Museveni meminta untuk tidak membunuh kaum gay atau homoseksual. Namun ia juga menyerukan agar homoseksual tidak dipromosikan sebagai gaya hidup. "Kami tidak menerima homoseksual sebagai sebagai sesuatu yang baik," katanya seperti di lansir di BBC, Senin, (17/12).
Beberapa kelompok anti homoseksual Afrika menyatakan, praktek homoseksual diperkenalkan ke Afrika oleh para penjajah dari Eropa. Itu bukan merupakan budaya lokal Afrika.
Namun, Presiden mengatakan, ia mengetahui beberapa raja kuno Afrika dan kepala suku melakukan praktek homoseksual. Namun mereka melakukannya secara diam-diam. Mereka tidak mempromosikan homoseksualitasnya secara terbuka.
Segala bentuk kegiatan seks, ujar Presiden, dilakukan secara diam-diam di Afrika. Budaya Afrika jauh berbeda dengan budaya barat. "Saya telah menikah selama 39 tahun, namun saya tak pernah mencium istri saya di depan publik dan anak-anak,"katanya.
Jika ia melakukannya, ia yakin akan kalah dalam pemilihan presiden. "Saya tentu saja tak ingin kalah dalam pemilu,"katanya.
Sebelumnya, di Uganda kaum homoseksual jika diketahui berbuat mesum dikenai hukuman mati. Anggota perlemen Uganda Medard Segona menyatakan, hukuman mati bagi kaum homo sudah dihapuskan. Dalam undang-undang tentang homoseksual, mempromosikan hak-hak kaum gay dilarang. Di Uganda, masyarakatnya sangat konservatif. Praktek homoseksual berlawanan dengan budaya dan agama.