Selasa 18 Dec 2012 15:28 WIB

Siprus Turki Minta Dunia Islam Akhiri Embargo Transportasi

Rep: Agung Sasongko/ Red: Dewi Mardiani
Presiden Siprus Turki, Dervis Eroglu.
Foto: uk.reuters.com
Presiden Siprus Turki, Dervis Eroglu.

REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA -- Presiden Siprus Turki, Dervis Eroglu, meminta Turki untuk menggalang dukungan dunia Islam untuk mengakhiri embargo internasional pada sektor transportasi terhadap negaranya.

"Saat ini, tidak hanya negara-negara Eropa saja yang memberikan embargo kepada Siprus Turki, negara-negara Islam juga melakukannya," kata dia ketika mengunjungi Turki, seperti dikutip The Hurriyet Daily News, Selasa (18/12).

Di masa lalu, kata dia, Iran dan Azerbaijan pernah membuka jalur penerbangan menuju Siprus Turki. Namun, hal itu dicegah atas upaya Siprus Yunani. Karena itu, pihaknya mencoba untuk bernegosiasi dengan Siprus Yunani soal ini.

Tentunya negosiasi itu akan menghasilkan alternatif lain. "Saya pikir Turki memiliki pengaruh guna mendorong pembahasan masalah ini," kata dia.

Pada kesempatan itu, Eroglu juga mengharapkan anggota Uni Eropa untuk menekan Siprus Yunan guna membuka jalan bagi terbukanya pencabutan embargo. Jika Uni Eropa bersikap seimbang. "Tentu sikap itu akan memotivasi untuk lebih menerima negosiasi," kata dia.

Pada tahun 1959, Siprus diserahkan Inggris kepada Yunani. Namun, minoritas Turki menolak. Pada tahun 1974, sebuah kudeta oleh sebuah kelompok yang menginginkan persatuan dengan Yunani memicu serangan Turki. Sejak itu, Siprus dibagi menjadi dua, Utara dikuasai Turki yang selanjutnya disebut Siprus Turki, dan wilayah Selatan berdiri sendiri, namun lebih dikenal sebagai Siprus Yunani.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement