REPUBLIKA.CO.ID, JEDDAH--Jalan-jalan di kota Jeddah kini diwarnai aksi ‘petak umpet’ antara petugas keamanan kota dengan para pengemis yang tersebar di beberapa titik kota, Selasa (18/12). Kebijakan Pemerintah Saudi terbaru untuk membersihkan Jeddah dari para pengemis membuat aksi kejar-kejaran petugas-pengemis tersebut terlihat di beberapa sudut kota.
"Terlepas dari semua upaya yang dilakukan oleh pihak berwenang dalam memerangi fenomena mengemis, simpati warga yang membagikan uang kepada pengemis di lampu merah dan beberapa tempat keramaian justru membuat masalah yang lebih buruk," ungkap pejabat tata kota Jeddah saat diminta keterangan soal aksi kejar-kejaran tersebut seperti dilaporkan Arab News.
Para pengamat lingkungan Saudi mengatakan para pengemis di Jeddah mempunyai taktik unik dengan berpura-pura menjadi orang cacat dan menadahkan tangan di pusat keramaian kota. Sementara itu, warga Saudi meyakini mengemis telah menjadi profesi tersendiri dan dapat meraup banyak keuntungan daripada bekerja sebagai buruh.
"(Pembersihan) pengemis yang berada di lampu merah sangat penting dilakukan demi kelangsungan hidup dan nasib anak-anak dan wanita yang melakukannya. Banyak juga pengemis wanita yang mengenakan pakaian tradisional Saudi untuk mendapatkan simpati masyarakat, khususnya dari warga Saudi sendiri, " ungkap pengamat lingkungan, Yousef Al-Ghamdi.
Sementara seorang warga Saudi, Abdullah Al-Qarni sudah memiliki kecurigaan tentang maraknya pengemis di Jeddah. "Orang-orang Saudi adalah pribadi yang sangat emosional. Jika ada anak atau wanita yang meminta uang, maka mereka akan memberikan apa saja yang mereka bisa, termasuk saja. Namun, dengan maraknya fenomena pengemis ini, membuat kita bertanya-tanya. Apa sebenarnya yang terjadi di balik itu semua."
Pangeran Mishal bin Majed telah membentuk sebuah komite untuk menemukan solusi dari masalah pengemis tersebut. Termasuk dengan pembersihan pengemis di jalan-jalan kota Jeddah dengan bekerja sama dengan Departemen Sosial, Kepolisian, Imigrasi, LSM Anti-Pengemis, Lembaga Kebajikan dan Pencegahan Kejahatan, Al-Mujahidin , Administrasi Lalu Lintas, serta berbagai elemen masyarakat yang terkait dengan lingkungan.