Rabu 19 Dec 2012 02:11 WIB

Pemberontak Suriah Tunda Eksekusi Wartawan Ukraina

Tentara Pembebasan Suriah (FSA) berpose di atas tank yang berhasil mereka rebut dari militer Suriah di sebuah desa di Provinsi Idlib, Suriah.
Foto: AP Photo/Edlib News Network ENN
Tentara Pembebasan Suriah (FSA) berpose di atas tank yang berhasil mereka rebut dari militer Suriah di sebuah desa di Provinsi Idlib, Suriah.

REPUBLIKA.CO.ID, KIEV -- Para oposisi Suriah memberikan wartawan Ukraina Ankhar Kochneva kesempatan lain dan menunda eksekusinya, kata saluran 1+1 TV Ukraina pada Selasa(18/12) mengutip seorang komandan Tentara Pembebasan Suriah (FSA).

Saluran TV itu menyiarkan pernyataan video Abu Jandal, salah satu komandan FSA, yang mengatakan para pemberontak berharap Ukraina untuk memenuhi tuntutan mereka.

"Gadis ini telah lama tinggal bersama kami, tetapi tidak ada yang menjawab pertanyaan kami apa yang kita dapat tawarkan untuk membebaskan dirinya," kata Jandal seperti dikutip RIA Novosti, tetapi tidak menentukan tuntutan pembebasan Kochneva.

Laporan-laporan sebelumnya mengatakan bahwa penculik Kochneva telah mengancam akan membunuhnya Kamis lalu, jika permintaan mereka untuk tebusan 50 juta dolar AS tidak dibayar.

Kochneva, warga Ukraina berumur 40 tahun, diculik pada Oktober oleh oposisi Suriah ketika dia bepergian ke kota Homs, dan telah ditahan sejak itu di sana oleh mereka, klaim para pemberontak. Kochneva, dikenal sebagai ahli dalam urusan Suriah, telah berada di Suriah sejak awal konflik.

Dikenal sebagai seorang pendukung vokal Presiden Bashar al-Assad, dia adalah wartawan lepas untuk beberapa media Rusia, termasuk NTV, RenTV, dan saluran RT, dan portal berita Utro.Ru.

Setelah ia diculik pada Oktober, ia kemudian muncul dalam satu video YouTube di mana ia mengaku bekerja untuk intelijen Rusia. Penculiknya mengeklaim Kochneva bersenjata dan telah bertindak sebagai penerjemah bagi petugas Rusia.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement