Rabu 19 Dec 2012 06:57 WIB

Korsel Gelar Pemilu, Capres Perempuan Pertama Bertarung

Presiden Korea Selatan, Lee Myung-bak
Foto: IST
Presiden Korea Selatan, Lee Myung-bak

REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL-- Rakyat Korea Selatan Rabu pergi ke tempat-tempat pemungutan suara untuk memilih presiden baru. Pemilu kali ini berpotensi bersejarah dan menjadikan kekuatan ekonomi terbesar keempat di Asia itu mendapatkan pemimpin perempuan pertama.

Pemilih menghadapi pilihan antara calon partai konservatif yang berkuasa Park Geun-Hye dan saingan liberalnya dari partai oposisi utama, Moon Jae-In. Berdasar jajak pendapat jarak keduanya begitu tipis hingga sulit dibedakan.

Penghuni terakhir Wisma Biru kepresidenan akan menghadapi banyak tantangan, termasuk Korea Utara yang suka berperang, perlambatan ekonomi dan melonjaknya biaya kesejahteraan masyarakat di salah satu negara di dunia yang paling cepat mengalami peningkatan orang-orang lanjut usia.

TPS dibuka pada pukul 06.00 waktu setempat dan dijadwalkan untuk tutup pada pukul 18.00 di dan dinyatakan sebagai hari libur nasional untuk memungkinkan partisipasi maksimum di antara 40 juta pemilih terdaftar.

Park, 60, tengah mencoba mengubah sejarah dengan menjadi presiden wanita pertama satu negara yang masih didominasi laki-lak. Dia juga calon presiden pertama berhubungan dengan mantan pemimpin.

Park adalah putri dari salah satu tokoh modern Korea yang paling populer, yakni mendiang diktator Park Chung-Hee, yang sangat dikagumi karena menyeret negara itu keluar dari kemiskinan. Dalam prestasinya Park Chung-Hee juga dicerca karena penindasan yang kejam terhadap perbedaan pendapat selama 18 tahun pemerintahan otokratisnya.

Dia ditembak mati oleh kepala intelijen pada tahun 1979. Ibu Park dibunuh lima tahun sebelumnya oleh seorang pria bersenjata pro-Korea Utara yang bertujuan membunuh ayahnya.

Moon, kepala staf sayap kiri mendiang presiden Roh Moo-Hyun, adalah mantan pengacara hak asasi manusia yang pernah dipenjara karena memprotes rezim Park Chung-Hee.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement