REPUBLIKA.CO.ID, Jejak Yahudi makin tampak di bumi Nusantara selepas tahun 1920. Pada masa itu, kelompok keluarga besar Yahudi dari Belanda, Bagdad, dan Aden (Yaman) memasuki bumi Nusantara setelah berbulan-bulan berlayar. Umumnya, kelompok besar Yahudi ini "mendarat" di Timur Pulau Jawa.
Surabaya menjadi pusat dari komunitas Yahudi selepas tahun 1920. "Yahudi asal Bagdad meupakan komunitas utama dari imigran Yahudi di Indonesia tersebut," tulis Jewishvirtuallibrary.org
Komunitas Yahudi ini kemudian menyebar ke tengah masyarakat. Mereka kemudian mencari nafkah sebagai pedagang. Beberapa Yahudi ini malah menjadi rekan kerja sama dari pemerintah Hindia Belanda.
Jewishvirtuallibrary.org mengungkapkan, pada tahun 1921, jumlah Yahudi di Indonesia telah berkembang pesat. Jumlahnya bahkan mencapai lebih dari dua ribu orang.
Jumlah Yahudi di Indonesia makin berlipat setelah periode pemerintahan Nazi di Jerman. Indonesia pun dijadikan oleh pelarian Yahudi di Jerman sebagai tempat berlindung dari usaha pembantaian yang dilakukan Adolf Hitler pada peride 1930-an...(bersambung ke bagian 3)