Rabu 19 Dec 2012 12:51 WIB

Inilah Jejak Yahudi di Indonesia (bagian 4)

 Theodor Herzl, pendiri Zionisme.
Foto: nationalreview.com
Theodor Herzl, pendiri Zionisme.

REPUBLIKA.CO.ID, Selepas perang dunia ke II, Yahudi di Indonesia dihadapkan pada dua pilihan. Kembali ke negara asal mereka di Eropa atau menetap di Indonesia.

Mayoritas Yahudi Eropa memilih pulang ke nagara asalnya. Alasan mereka untuk menetap ke Indonesia kini telah tidak ada. Pasalnya, Adolf Hitler dan Nazi telah tumbang. 

Di sisi lain, posisi Yahudi Eropa makin tersudut setelah rakyat Indonesia berjuang untuk mengusir Belanda. Saat itu, paham antiasing berkecamuk di masyarakat.

"Sentimen antiBelanda akhirnya membuat komunitas Yahudi asal Eropa di Indonesia memutuskan berimigrasi ke Amerika Serikat dan Australia," tulis Jewishvirtuallibrary.org.

Namun, alasan besar yang membuat kelompok besar Yahudi hengkang dari Indonesia adalah berdirinya Negara Israel. Pada tahun 1970an, komunitas Yahudi di Indonesia pun meninggalkan nusantara.

Mereka datang ke tanah baru di pesisir Mediterania. Periode ini pun jadi salah satu bagian awal pencaplokan tanah bangsa Palestina oleh imigran Yahudi tersebut... (bersambung ke bagian 5)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement