REPUBLIKA.CO.ID, TEL AVIV -- Orang dekat Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, Moshe Yaalon mengatakan Amerika Serikat tengah mempersiapkan serangan militer untuk menyerang Iran. Serangan itu disiapkan untuk melawan program energi nuklir Iran.
Menurut Moshe persiapan itu sedang dilakukan dan kemungkinan akan menggunakan kekuatan militer. Dia menekankan persiapan Washington yang digunakan untuk menekan program nuklir Teheran dilakukan sejak terpilihnya kembali Presiden Barack Obama.
"Sanksi tambahan telah diperbarui, " kata dia mengacu pada upaya anti-Iran AS, seperti dikutip PressTV, Rabu (19/12).
Moshe mengatakan sejumlah upaya untuk menyabotase program nuklir Iran sudah dilakukan tapi tidak terkait dengan Tel Aviv. Sabotase tersebut seperti penggunaan virus internet. Amerika Serikat, Israel, dan sekutunya menuduh Iran memiliki senjata nuklir untuk menyerang rakyat sipil.
Di sisi lain, Israel sebenarnya telah diketahui secara luas, memiliki senjata nuklir yang terbesar di Timur Tengah. Israel memiliki antara 200-400 hulu ledak nuklir. Rezim Israel juga menolak kesepakatan internasional serta pengawasan dari lembaga internasional atas program nuklirnya.
Awal bulan ini, Dewan Keamanan PBB mengeluarkan resolusi yang menyerukan rezim Israel membuka program nuklirnya. Resolusi itu juga mendesak Israel bergabung dalam kesepakatan internasional dan inspeksi Badan Tenaga Atom Internasional.